DeraiDerai Cemara ~ CRAIRIL ANWAR - puisi puisi kita. puisi puisi kita kumpulan puisi, pantun, kata mutiara untuk kita semua. Biografi Chairil Anwar (1922 - 1949) Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Puisi Bahasa Inggris tentang persahabatan A Deep Meaning of Friendship Friendship is like the two rings that have . KUMPULAN PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR – Assalamu’alaikum sobat Deweezz semuanya.. Alhamdulillah ya kita masih berjumpa, kalian pun masih diberikan kenikmatan oleh-Nya sehingga masih terus mengikuti dan selalu menyimak artikel-artikel kami. Puisi Chairil Anwar Masih berbicara mengenai puisi, kalau yang sebelumnya itu ada puisi persahabatan dan puisi cinta. Nah, sekarang ini kami akan mengulas dan memberikan sebuah kumpulan puisi karya Sang Penyair Legendaris Indonesia. Tebak coba sob siapa..?! tik..tok.. Yap betul Sob! Beliau adalah Chairil Anwar, seorang penyair tersohor di bumi Nusantara ini. Puluhan karyanya selalu mendapat apresiasi yang baik dari pembaca dan masyarakat. Sebelum kamu menyimak kumpulan puisi-puisi karya beliau, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu sosok Chairil Anwar itu seperti apa. Langsung aja simak sob, CEKIDOT..!! Daftar IsiBiografi Chairil AnwarKumpulan Puisi Karya Chairil AnwarPuisi Chairil Anwar Aku’Puisi Chairil Anwar Aku Berkaca’Puisi Chairil Anwar Diponegoro’Puisi Chairil Anwar Krawang-Bekasi’Puisi Chairil Anwar Maju’Puisi Chairil Anwar Yang Terampas dan Yang Putus’Puisi Chairil Anwar Hampa’Puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil’Puisi Chairil Anwar Kepada Kawan’Puisi Chairil Anwar Cerita Buat Dien Tamaela’Puisi Chairil Anwar Persetujuan Dengan Bung Karno’Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar’Puisi Chairil Anwar Rumahku’Puisi Chairil Anwar Sajak Putih’ Biografi Chairil Anwar Chairil Anwar, adalah seorang penyair tersohor di bumi Nusantara ini. Beliau lahir di Kota Medan, pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal di usia yang masih terbilang cukup muda, yaitu 26 tahun, pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta. Beliau memiliki julukan sebagai ā€œSi Binatang Jalangā€. Beliau menekuni dunia sastra, hingga tercipta sebanyak 96 karya, termasuk 70 puisi. Puisi pertamanya dipublikasi pada tahun 1942, 2 tahun setelah beliau pindah dari Medan ke Jakarta. Banyak berbagai tema karya sastra puisi yang beliau tulis, di antaranya menyangkut pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme, dan multi-intepretasi. Puisi Chairil Anwar Aku’ AKU Kalau sampai waktuku Aku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Puisi Chairil Anwar Aku Berkaca’ AKU BERKACA Ini muka penuh luka Siapa punya? Ku dengar seru menderu Dalam hatiku Apa hanya angin lalu? Lagi lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah..!!! Segala menebal, segala mengental Segala tak ku kenal..!!! Selamat tinggal…!! Puisi Chairil Anwar Diponegoro’ DIPONEGORO Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati Puisi Chairil Anwar Doa’ DOA Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Cahaya Mu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu Mu aku bisa mengetuk Aku tidak bisa berpaling Puisi Chairil Anwar Krawang-Bekasi’ KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa teriak Merdeka’ dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami Terbayang kami maju dan mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan ati 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan, atau tidak untuk apa-apa Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenang lah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian Kenang, kenang lah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi Puisi Chairil Anwar Maju’ MAJU Bagimu negeri Menyediakan api Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang Puisi Chairil Anwar Yang Terampas dan Yang Putus’ YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS Kelam dan angin lalu mempesiang diriku Menggigir juga ruang di mana dia yang ku ingin Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di Karet, di Karet daerahku sampai juga deru dingin Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang Dan aku bis lagi lepaskan kisah baru padamu Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku Puisi Chairil Anwar Hampa’ HAMPA Sepi di luar. Sepi menekan mendesak Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai ke puncak. Sepi memagut Tak satu kuasa melepas renggut Segala menanti. Menanti. Menanti Sepi Tambah ini menanti jadi mencekik Memberat mencekung punda Sampai binasa segala. Belum apa-apa Udara bertuba. Setan bertampik Ini sepi terus ada. Dan menanti Puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil’ SENJA DI PELABUHAN KECIL Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam Ada juga kelepak elang menyinggung muram Desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan Tidak bergerak dan kini tanah air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendirian. Berjalan menyisir semenanjung Masih pengap harap Sekali tiba di ujung Dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat Sedu penghabisan bisa terdekap Puisi Chairil Anwar Kepada Kawan’ KEPADA KAWAN Sebelum ajal mendekat dan menghianat Mencengkam dari belakang ketika kita tidak melihat Selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam Layar merah berkibar hilang dalam kelam Kawan, mari kita putuskan kini di sini Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu Pilih kuda yang paling liar, pacu laju Jangan tembatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat Hilang sonder pusaka, sonder kerabat Tidak minta ampun atas segala dosa Tidak memberi pamit siapa saja Jadi Mari kita putuskan sekali lagi Ajal yang menarik kita, kan merasa angkasa sepi Sekali lagi kawan, sebaris lagi Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu..!! Puisi Chairil Anwar Cerita Buat Dien Tamaela’ CERITA BUAT DIEN TAMAELA Beta Pattirajawane Yang dijaga datu-datu Cuma satu Beta Pattirajawane Kikisan laut Berdarah laut Beta Pattirajawane Ketika lahir dibawakan Datu dayung sampan Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala Beta api di pantai. Siapa mendekat Tiga kali menyebut beta punya nama Dalam sunyi malam ganggang menari Menurut beta punya tifa, pohon pala, Badan perawan jadi hidup sampai pagi tiba Mari menari! Mari beria! Mari berlupa! Awas jangan bikin beta marah Beta bikin pala mati, gadis kaku Beta kirim datu-datu Beta ada di malam, ada di siang Irama ganggang dan api membakar pulau Beta Pattirajawane Yang dijaga datu-datu Cuma satu Puisi Chairil Anwar Persetujuan Dengan Bung Karno’ PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicara mu Dipanggang di atas api mu Digarami lautmu dari mulai tanggal 17 Agusutus 1945 Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api, Aku sekarang laut Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat Di zat mu, di zat ku kapal-kapakl kita berlayar Di urat mu, di urat ku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar’ SEBUAH KAMAR Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia Bulan yang menyinar ke dalam mau lebih banyak tahu Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu Ibuku tertidur dalam tersedu Keramaian penjara sepi selalu Bapak ku sendiri terbaring jemu Matanya menatap orang tersalib di batu Sekeliling dunia bunuh diri Aku minta adik lagi pada Ibu dan Bapak ku Karena mereka berada di luar hitungan Kamar begini 3 x 4 terlalu sempit buat meniup nyawa Puisi Chairil Anwar Rumahku’ RUMAHKU Rumah ku dari unggun timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Ku lari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah ku dirikan ketika senja kala Di pagi terbang entah ke mana Rumah ku dari unggun timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi Tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu Puisi Chairil Anwar Sajak Putih’ SAJAK PUTIH Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi Malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita mati datang tidak membelah *** Itulah Sob, karya-karya yang melegenda hasil tangan sang penyair tersohor asli dari Indonesia. Walaupun Chairil Anwar sudah wafat sejak lama, namun karya-karyanya hingga kini masih tetap dikenang, dan banyak juga masyarakat yang menyukainya. Kedua karyanya yang kini masih tinggi eksistensi yaitu puisi yang berjudul AKU dan KRAWANG-BEKASI. Tak hanya karyanya saja yang selalu diingat, makam beliau pun hingga kini masih banyak orang yang menziarahi. Kita sebagai saudara sebangsa se-tanah air dan penikmat karyanya, marilah berdoa untuk beliau agar diberikan tempat yang mulia olehNya. Oke Sob, Kami pamit dulu deh pada perjumpaan kali ini. Tunggu artikel kami selanjutnya. TINGKATKAN WAWASAN KAMU DENGAN MEMBACA Terima kasih sudah berkunjung Puisi Sederhana Tentang Persahabatan dengan Temanmu, Foto Pexels/Archie BinamiraMemberikan puisi sederhana tentang persahabatan dengan temanmu akan membuat ikatan persahabatan kalian semakin kuat. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan rasa kasih sayangmu terhadapnya lewat puisi dari situs seorang sahabat ialah seseorang yang melewatkan kerasnya hidup bersama kita. Tertawa dan menangis bersama kita. Kadang juga bisa menjadi tempat minta nasihat dan juga terkadang menjadi wadah untuk kita mencurahkan semua isi hati dan keluh kesah. Semua hal tersebut menumbuhkan rasa saling percaya satu sama Sederhana tentang PersahabatanMenunjukkan kasih sayangmu pada sahabat juga bisa kamu sampaikan lewat puisi. Puisi ialah suatu penyampaian isi hati yang romantis dan juga adalah beberapa kumpulan puisi sederhana tentang persahabatan dengan temanmu yang tersayangPohon Racun – William Blake Aku marah dengan temanku Aku mengatakan kemarahanku, kemarahanku benar-benar berakhir. Aku marah dengan musuhku Aku tidak mengatakannya, kemarahanku tumbuh. Dan aku menyiramnya dalam ketakutan Malam & pagi dengan air mataku; Dan aku menyinarinya dengan senyuman, Dan dengan tipu muslihat yang lembut. Dan itu tumbuh siang dan malam, Hingga menghasilkan apel yang cerah. Dan musuhku melihatnya bersinar, Dan dia tahu bahwa itu milikku, Dan ke kebun aku mencuri, Ketika malam telah menyelubungi tiang; Di pagi hari senang aku melihat Musuhku terentang di bawah ikan Lele kamu – Richard Brautigan Jika aku menjalani hidupku Dalam bentuk ikan lele Di perancah kulit dan kumis Di dasar kolam Dan kamu harus datang Suatu malam Saat bulan bersinar Turun ke rumahku yang gelap Dan berdiri di sana di tepi Dari kasih sayangku Dan berpikir, ā€œIni indah Di sini di tepi kolam ini. Aku harap seseorang mencintaiku,ā€ Aku akan mencintaimu dan menjadi lelemu Teman dan mengemudi dengan kesepian Pikiran dari pikiran Anda Dan tiba-tiba kamu menjadi dalam damai, Dan tanyakan pada diri sendiri, ā€œAku ingin tahu Jika ada ikan lele Di kolam ini? Sepertinya Tempat yang sempurna untuk mereka.ā€Persahabatan bukan hanya tentang ikatan Pertemanan yang lebih dari sekedar bergandengan Merangkul jiwa Pergi meraih mimpi bersama-sama Kita Mempunyai mimpi yang berbeda Merajutnya menjadi satu bersama Kita Ialah persahabatan yang setiaBerjalan beriringan Jatuh bersamaan Bangkit menembus angan Kita adalah persahabatan Jangan pernah saling meninggalkan Alam mimpi baru akan kita mulai Perjalanan yang akan sangat panjang Jangan lengah, kalau tidak ingin kalahSajak Putih – Chairil Anwar Bersandar pada tari warna pelangi Kau depan kudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi bernyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari mimpi, pintu terbuka Selama matamu menikmati menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak datangKawanku dan Aku – Chairil Anwar Kami sama pejalan larut Menembus kabut Hujan menghancur badan Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan Darahku mengental pekat Aku tumpah padat Siapa berkata-kata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga Dia bertanya jam berapa? Sudah larut sekali, Hilang tenggelam segala makna Dan gerak tak punya artiItulah beberapa kumpulan puisi sederhana tentang persahabatan dengan temanmu. Jangan lupa untuk berikan kepada sahabatmu, ya! Puisi Chairil Anwar Tak lekang oleh waktu, begitulah nama pujangga besar Indonesia Chairil Anwar. Beliau telah memberi warna baru pada sastra Indonesia melalui karya - karyanya. Dalam khasanah kesusastraan Indonesia, Chairil Anwar telah menelurkan berbagai macam sastra termasuk juga puisi. Tema - tema yang diambil adalah puisi cinta, puisi ibu, hingga puisi persahabatan. Untuk memperkenalkan karya - karya beliau, sebagai pecinta puisi tentu jangan sampai kita tidak tahu siapa dan seperti karya - karya beliau. Berikut ini blog dunia puisi akan menyajikan beberapa jenis puisi persahabatan karya chairil anwar yang begitu melegenda jagat sastra Indonesia. Yuk simak di bawah ini Kumpulan Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan 1 SAJAK PUTIHBersandar pada tari warna pelangiKau depanku bertudung sutra senjaDi hitam matamu kembang mawar dan melatiHarum rambutmu mengalun bergelut sendaSepi menyanyi, malam dalam mendoa tibaMeriak muka air kolam jiwaDan dalam dadaku memerdu laguMenarik menari seluruh akuHidup dari hidupku, pintu terbukaSelama matamu bagiku menengadahSelama kau darah mengalir dari lukaAntara kita Mati datang tidak membelah Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan 2 AKUKalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun lagi Baca juga Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan 3 DERAI DERAI CEMARAcemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendamaku sekarang orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan kinihidup hanya menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tidak terucapkansebelum pada akhirnya kita menyerah Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan 4SELAMAT TINGGALAku berkacaIni muka penuh lukaSiapa punya ?Kudengar seru menderudalam hatikuApa hanya angin lalu ?Lagu lain pulaMenggelepar tengah malam butaAh.......!!Segala menebal, segala mengentalSegala tak kukenal .............!!Selamat tinggal ................!! Demikian artikel tentang puisi chairil anwar tentang persahabatan semoga dapat menambah wawasan tentang puisi - puisi penyair Indonesia. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 103810 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826bab0a2f0c33 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 103819 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826babfe1d0e84 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Kepada Kawan Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang 'tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah terkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan, Peluk kecup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! Mari kita putuskan sekali lagi Ajal yang menarik kita, 'kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!! 30 November 1946Analisis PuisiPuisi "Kepada Kawan" adalah sebuah puisi karya Chairil Anwar yang didedikasikan untuk seorang kawan. Puisi ini bercerita tentang persahabatan dan nasihat tentang bagaimana menghadapi kehidupan. Chairil Anwar memulai dengan mengajak pembacanya untuk menikmati masa mudanya dengan menikmati setiap detiknya tanpa menyia-nyiakan waktu. Ia juga mengingatkan pembaca untuk menyadari bahwa ajal tidak dapat ini menggunakan majas dan diksi atau pilihan kata-kata yang tepat untuk menciptakan suasana yang mampu menyentuh "Kepada Kawan" memiliki beberapa hal menarik yang dapat ditemukan dalam bait-baitnya. Berikut adalah beberapa poin menarik dari puisi tersebutKesadaran akan kematian Puisi ini menggambarkan kesadaran akan kehadiran ajal atau kematian yang mendekat. Penyair menyoroti bahwa ajal dapat datang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, sehingga kita perlu mengambil tindakan saat masih memiliki untuk menjalani hidup dengan penuh keberanian Puisi ini mengajak untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan keberanian. Penyair mendorong pembaca untuk memaksimalkan pengalaman hidup, menjelajahi dunia, menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang terhadap pembatasan waktu Penyair menolak untuk terikat oleh konvensi waktu seperti siang dan malam. Puisi ini menggambarkan kebebasan untuk menjalani hidup tanpa terikat oleh batasan waktu yang seringkali membatasi pengalaman dan kehidupan dan meninggalkan jejak Puisi ini menekankan pada pentingnya menghancurkan apa yang telah dilakukan dan meninggalkan jejak yang kuat. Penyair menunjukkan semangat revolusioner dan menantang konvensi dengan menghancurkan apa yang sudah ada dan menciptakan "Kepada Kawan" memancarkan semangat keberanian, pembebasan diri, dan penolakan terhadap pembatasan. Puisi ini mengajak pembaca untuk menjalani hidup secara penuh, berani, dan membangun jejak yang kuat dalam pengalaman Kepada KawanKarya Chairil AnwarBiodata Chairil AnwarChairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 pada usia 26 tahun.Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.

puisi chairil anwar tentang persahabatan